adhybeki

Penghalang dirimu dengan kesuksesan adalah rasa malas

            Tidak bisa dipungkiri sebagai manusia biasa kadang rasa malas itu seringkali datang menghantui. Apalagi ditambah dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan sesuatu. Dalam kamus istilah kekinian kita sering mengenal istilah “mager” yang tidak lain adalah singkatan dari malas gerak. Ini mungkin bisa menjangkit siapa saja apalagi sifat mals gerak ini sudah menjadi kebiasaan sehingga pekerjaan ataupun tanggung jawab menjadi terbengkalai.

Salah satu sifat malas yang paling sering dilakukan adalah Procrastination  atau suka menunda-nunda pekerjaan. Mungkin ini terlihat sepele namun pengaruhnya sangat besar. Ketika rasa mals itu datang, kita seringkali memilih untuk menunda dan menjacari kegiatan untuk kesenangan hingga melupakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Alhasil dikemudian hari itu menjadi beban yang terus terbawa dan dipikirkan hingga dapat menimbulkan stres dan mungkin juga depresi.

Mungkin tanpa kita sadari bahwa sebenarnya penghalang kesuksesan bukanlah tantangan yang ada dalam diri kita, melainkan apa yang ada dalam pikiran kita. Ketika rasa malas sudah menjadi kebiasaan maka jarak dirimu dengan kesuksesanmu semakin menjauh. Maka dari itu sebelum kita ingin menyelesaikan semua masalah yang datang dalam kehidupan ini, terlebih dahulu selesaikan masalah yang ada dalam diri kita, sehingga masalah-masalah yang nantinya akan kita lalui akan terasa mudah untuk diatasi.

Karenanya kita sering kali mendengar kata-kata bijak dari orang-orang yang telah sukses untuk membuang jauh-jauh sifat malas itu. Prof. Habibie pernah berkata bahwa percuma punya IQ tinggi kalau pemalas.

Malas adalah tembok besar yang menjadi penghalang untuk meraih apa yang diinginkan. Oleh karenanya perlu kekuatan besar untuk menghancurkan tembok penghalang tersebut dengan usaha dan kerja keras. Jangan buang-buang waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak penting karena waktu tidak akan pernah terputas kembali. Teringat dengan  suatu pepatah bugis yaitu “Resopa te’mmangingngi namalomo naletei pammase dewata” yang artinya “hanya usaha dan kerja keras terus menerus yang mendapat rahmat dari tuhan yang maha Esa.