Salah satu
kebutuhan pokok sebagai manusia adalah air. Air minum utamanya, mempunyai
peranan penting untuk kebutuhan nutrisi sehari-hari. Air minum mampu
menyegarkan tubuh, menghilangkan dahaga juga memperlancar pencernaan. Dokter pun menyarankan meminum 2 liter
atau 8 gelas air setiap harinya untuk
proses metabolisme yang lebih baik.
Sekarang sudah jarang ditemukan keluarga yang memasak air air minum
untuk keperluan sehari-hari. Banyaknya depot air minum isi ulang yang dinilai
praktis menjadikannya alasan untuk langsung saja membeli air minum dalam isi
ulang yang dikemas dalam galon. Mungkin itu lebih irit daripada harus memasak
berliter-liter air setiap harinya.
Namun tanpa
kita sadari kita tak tau bahwa kualitas air minum isi ulang yang kita beli itu
baik apa tidak. Adanya pengecekan berkala dari instansi yang berwenang pun
menjadikan alasan bagi pemilik depot air minum isi ulang menjamin kualitas
airnya baik dan bersih. Entah kapan pemeriksaan berkala itu dilakukan, karena
sepanjang saya melakukan sendiri isi ulang air minum, saya tidak pernah
berpapasan dengan orang yang melakukan pengecekan berkala depot air isi ulang
tersebut. Entah padatnya aktivitas atau
pun rasa malas membuat kita juga malas untuk melihat langsung galon yang kita
bawa diisi langsung dari mesin pengelolaan air minumnya. Lebih ringan memang
kalau tinggal menelpon ke pemilik depot air, dan mereka mengantar sekaligus
memasang air ke dispenser atau yang lainya. Cash on Delivery atau bayar di
tempat juga berlaku dalam transaksi ini, jadi tidak perlu melakukan transfer
ataupun deposit terlebih dahulu
Namun apa
yang terjadi dirumah barusan ini membuat kami sekeluarga tersadar dan harus
berpikir dua kali lagi untuk melakukan rutinitas tersebut. Kalau kalian tahu
“ulat air” yang biasa berenang di selokan atau juga orang yang sengaja
mencarinya untuk menjadi santapan ikan, betapa menjijikannya jika hewan
tersebut berada di gelas yang kalian minum. Hal ini dialami sendiri oleh
seorang kakak saya menjelang tengah malam ketika baru selesai makan, dia
melihat binatang tersebut menari-nari didalam gelasnya, parahnya dia baru
melihat binatang menjijikan itu ketika air di gelasnya tersisa setengah. Lalu,
kemana lagi setengah dari isi gelas itu ?. Jika kalian beranggapan bahwa
setengah airnya sudah diminum, kalian benar. Dan parahnya lagi ketika melihat
itu, saya lalu melihat galon yang sudah tersisa duapertiga bagian itu.
Sepertiganya sudah diminum sebelumnya oleh anggota keluarga saya tanpa ada yang
melihat binatang itu. Takut air itu terminum lagi, saya lantas mengangkat sisa
air galon yang tersisa dari dispenser dan melihat apakah ulat air itu masih ada
didalamnya. Ternyata dugaanku benar, Saya masih melihat beberapa ekor binatang
itu berenang indah didalam galon itu.
Saya lalu mencoba mencium aroma air itu,dan memang tidak seperti
biasanya, mungkin lebih mirip dengan aroma dari air sumur. Air
itu juga sebelumnya terminum oleh saya, dan membayangkan binatang itu sudah
masuk keperut bersamaan dengan air yang saya minum tadi. Apa jadinya, yaa
mungkin besok saya akan tau efeknya, apakah bintang itu keluar melalui urin
atau kotoran, atau mungkin berkembang biak didalam perut. Intinya ini
sangat-sangat menjijikan dan dapat membahayakan kesehatan seluruh keluarga.
Saya mengira-ngira kalaupun ini dari alat depot isi ulang, saya rasa juga tidak mungkin karena bahan baku air adalah air PDAM yang tidak berbau dan boleh dikatakan lumayan bersih lalu disaring melalui alat depot air isi ulang itu. Atau kemungkinan dalam proses pencucian galon yang tidak bersih. Atau mungkin juga air yang dibawa kerumah tidak melalui proses penyaringan alat depot isi ulang, atau mungkin pengantar galon yang mengisi galon kosong dengan air biasa tanpa mengalami proses penyaringan. Entahlah, bagaimana sampai binatang menjijikan itu ada di air yang akan kita minum, yang terpenting harus lebih berhati-hati lagi untuk membeli air minum di depot air isi ulang itu.