Judul
Buku : Sang Alkemis
Penulis :
Paulo Coelho
Penerjemah
: Tanti Lesmana
Cetakan ke
empat belas : September 2013
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 216
halaman, 20cm
ISBN :
978-979-22-9840-6
Buku ini
mengisahkan tentang seorang anak laki-laki pengembala domba bernama Santiago.
Sehari-hari
hanya mencarikan padang rumput dan air untuk dombanya, juga menjual bulu-bulu
dombanya untuk dijadikan wol. Dia
menghabiskan seluruh hidupnya menjadi seorang pengembala domba. Tercatat dia
memiliki 60 ekor domba yang di jaganya tiap hari. Hingga akhirnya mengalami
peristiwa yang mampu merubah hidupnya.
Santiago mengalami mimpi yang berulang-ulang dan dikota tempatnya biasanya menjual bulu
dombanya, dia bertemu dengan seorang perempuan Gipsi yang mampu menafsirkan
mimpinya itu.
“Beginilah tafsiranku : Kau harus pergi ke piramida-piramida
di Mesir itu. Aku belum pernah mendengar tentangnya, tapi andai seorang anak
yang menunjukkannya padamu, berarti mereka ada. Disana kau akan menemukan harta
yang bakal membuatmu kaya”
Perempuan
itu memang tidak meminta imbalan uang untuk menafsirkan mimpi anak laki-laki
itu, tetapi dia meminta sepersepuluh bagian jika Santiago telah berhasil
menemukan harta karun itu.
Hingga
akhirnya bertemu dengan orang tua yang belakangan diketahui bahwa dia seorang
raja yang bijak. Dengan kata-kata bijaknya membuat anak laki-laki pengembala
domba yang awalnya tidak senang dengan orang tua itu akhirnya menjadi orang
yang memberikannya petunjuk-petunjuk untuk mencari harta karun itu,dengan
imbalan sepersepuluh domba yang dimiliki oleh Santiago. Entah apa yang
dibutuhkan raja terhadap domba-domba itu. Sang raja pun memberikan dua buah
batu berwarna hitam dan putih yang diberi nama “Urim” dan “Tumim”.
“Saat kau tak mampu membaca
pertanda-pertanda, Batu itu akan membantumu mengambil keputusan”
Dari sinilah
anak laki-laki pengembala domba itu memulai perjalanannya. Namun perjalanannya
sangat berat dari yang dibayangkan sebelumnya.
Mulai dari kehilangan seluruh uang hasil penjualan dombanya yang
mengharuskan dia bekerja di sebuah toko kristal. Dari bekerja di sebuah toko
itu pun Santiago juga menemukan banyak pelajaran. Setelah merasa memiliki banyak bekal dia meneruskan
perjalanan melewati ribuan kilometer padang pasir yang gersang.
Buku ini
mampu membuat para pembaca larut dalam suasana-suasana yang dialami oleh
santiago. Dengan pemilihan kata dan kalimat yang tepat, pembaca digiring masuk
dalam ruang yang dimana emosi penulis dan pembaca adalah sama.
Dalam
perjalananan Santiago itu banyak sekali rintangan yang mesti dilalui, bahkan
mengancam nyawanya, tapi berkat pelajaran-pelajaran yang pernah dia dapatkan sebagai
pengembala, juga petunjuk dari sang raja tua, dan juga pengalaman berharga yang
didapatkan dari bekerja di sebuah toko kristal menjadi bekal berharga untuk
terus melanjutkan perjalanan menuju harta karunnya itu.
Buku ini
tidak saja menyajikan bagaimana beratnya perjalanan seorang Santiago untuk
menemukan harta karunnya. Tapi dalam buku ini juga diceritakan kisah romantisme
yang menjadi tema menarik yang diangkat dalam buku ini.
Anak laki-laki itu tiba disebuah padang oasis
yang dikeliling perkemahan. Santiago terpikat oleh tatapan mata seorang gadis
yang tinggal di perkemahan sekitaran oasis itu. Perempuan yang diketahui
namanya sebagai fatimah seolah membuat santiago tak lagi memikirkan harta
karunnya. Bahkan Santiago berpikir bahwa seorang fatimah lah harta karunnya
itu. Dia tidak menghiraukan lagi Tentang harta karun dan piramida-piramida yang
dalam mimpinya. Tapi seorang fatimah adalah seorang gadis yang bijak, sama
dengan nama putri seorang Rasul Agung Muhammad.
“ Kau telah menceritakan padaku tentang
mimpi-mimpimu, tentang raja tua, dan harta karunmu. Kau juga menceritakan pertanda-pertanda
itu . jadi sekarang tidak ada lagi yang kutakutkan, sebab pertanda-pertanda
itulah yang telah membawamu padaku, Aku bagian dari mimpimu, bagian dari
takdirmu, seperti yang kau katakan”
“karena itulah aku ingin kau meneruskan
mencari impianmu. Kalau kau merasa harus menunggu sampai perang berakhir,
tunggulah. Tapi kalau kau merasa harus pergi pergi sekarang juga. Pergilah
mengejar mimpimu, Bukit-bukit pasir ini senantiasa dihembuskan oleh angin, akan
tetapi padang gurun ini tak pernah berubah, begitupun cinta kita”
Kata-kata
yang keluar dari mulut fatimah itu pun membuat Santiago melanjutkan
perjalanannya mencari harta karun dan berjanji untuk datang kembali
menemuinya. Gadis bijak itu kembali
berkata
“Aku wanita gurun dan aku bangga akan hal
itu, aku ingin suamiku bebas mengembara seperti angin yang berhembus di
bukit-bukit pasir. Dan kalau terpaksa, aku akan menerima bahwa dia bagian dari
awan-awan, bintang-bintang serta air di padang pasir”
Dikisahkan
kembali dalam buku ini bahwa anak laki-laki itu bertemu dengan seorang Alkemis
yang sesungguhnya. Sang alkemis adalah orang yang memahami alam dan dunia,
dikabarkan pula bahwa Sang alkemis bisa saja merubah sesuatu menjadi emas jika
dia mau. Sang Alkemis itulah yang banyak membantu Santiago dalam perjalanannya
menemukan harta karunnya itu. Banyak sekali pelajaran-pelajaran hidup yang
menjadikan anak laki-laki yang dulunya seorang pengembala domba, karena
perjalanan yang dilaluinya membuatnya menjelma menjadi seorang yang luar biasa. Dia bisa membaca tanda-tanda alam, hingga
bisa berbicara dengan alam melalui bahasa universal, bahasa yang berbeda namun mampu dipahami.
Kisah
menegangkan juga diceritakan dalam buku ini ketika mereka menjadi tawanan dalam suatu kelompok
yang sedang berperang. Bagaimana tidak, seluruh hartanya kembali diambil oleh
pemimpin kelompok itu. Tapi bukan hanya itu, Sang alkemis yang yang bersamanya
memberitahukan kepada pemimpin kelompok itu bahwa anak laki-laki itu bisa
berubah menjadi angin. Pemimpin kelompok itu sepakat membuat perjanjian untuk
melihat anak laki-laki itu menjadi angin, kalau tidak mereka berdua akan
dibunuhnya. Sang Alkemist yang mewakili sang anak meminta waktu tiga hari untuk
mempersiapkannya.Pemimpin kelompok itu menyetujuinya. Santiago tentu saja kebingungan , karena dia
tidak bisa merubah dirinya menjadi angin. Tetapi jika Anak laki-laki itu gagal,
mereka berdua akan terbunuh. Dihari
ketiga akhirnya dengan hanya bermodalkan keberanian, dihadapan pemimpin serta
prajuritnya-prajurit santiago mempertontonkan dirinya yang berubah menjadi
angin.
Peristiwa
luar biasa pun terjadi, santiago mampu
berbicara dengan padang pasir itu. Tidak hanya itu anak laki-laki itu
juga mampu berbicara dengan angin dan matahari. Melalui pembicaraannya itu
angin menerbangkan butiran-butiran pasir dan ditambah silauan cahaya matahari
membuat santiago lenyap dari pandangan. Melihat itu pemimpin dan prajurit telah
menyaksikan suatu peristiwa aneh yang
dimana seorang anak manusia merubah dirinya menjadi angin. Keduanya pun
terbebas dari ancaman hukuman yang akan mennghentikan langkahnya itu. Mereka
berdua melanjutkan perjalanan hingga sekitar tiga jam dari piramida-piramida
itu mereka berpisah.
Santiago
menemukan sebuah tempat yang diyakini di dalamnya terdapat harta karun yang dia
mimpikan itu. Tetapi lain dari harapannya, dia sama sekali tidak mendapatkan
harta karun itu walau sekeping logam. Dari situ Santiago kembali mendapat
pertanda lokasi harta karun yang sesungguhnya melalui tiga orang yang datang
kepadanya kemudian merampas kepingan emas pemberian sang alkemis dan juga
menghajarnya hingga nyaris kehilangan nyawa .Tetapi santiago yang mampu membaca
pertanda-pertanda itu tersenyum lebar. Santiago menceritakan apa yang
dicarinya, kemudian salah satu dari ketiga orang itu memberitakan padanya bahwa
dia juga pernah mengalami mimpi seperti itu, orang itu menyebutkan lokasi dalam
mimpinya yang ternyata adalah tempat anak laki-laki itu biasa beristirahat
bersama domba-dombanya.
Dalam buku
ini juga terdapat petuah-petuah dari penulis yang membuat kita kembali berpikir
dan merenung. Buku ini memberikan kita
pemahaman bahwa kita memang butuh perjalanan panjang untuk terus belajar dari
setiap perjalanan hingga akhirnya kembali ketempat asal. Kisah Santiago menujukkan kekuatan mimpi-mimpi
dan pentingnya mendengarkan suara hati.

Aku baru pertama kali sih baca karya Paulo Coelho, tapi sekali baca, langsung jatuh cinta sama Sang Alkemis. Kisahnya ringan dan sederhana, tidak terlalu banyak, namun sarat banget akan makna dan perenungan hidup. Relate banget sama keresahan yang aku alami selama menjalani hidup. Pokoknya da best deh buku yang satu ini.
BalasHapusBorgata Hotel Casino & Spa - Mapyro
BalasHapusThe Borgata Hotel 동두천 출장샵 Casino & Spa in Atlantic City features 의정부 출장샵 luxurious rooms and suites, sensuous spa treatments, 광명 출장안마 delectable dining 용인 출장마사지 and exciting casino gaming. 사천 출장샵